4 Hari Liburan Maksimal di Batu dan Malang

Ceritanya sudah sejak SMA kemarin saya pengen banget ngerasain wahana-wahana yang ada di Jatim Park Malang. Maklum, terakhir kesana waktu masih SD dan waktu itu memang belum bisa ngerasain permainan ekstrim seperti sekarang. #melas

So, liburan kali ini harus berhasil kesana. Akhirnya, rencana sudah fix, tanggal 30 Juni kami pun berangkat ke Malang.

Hari Pertama

Kami (aku dan adikku) berangkat pagi hari naik Bus ke terminal Jombang, ongkosnya cukup murah, 6 ribu bisa untuk 2 orang. Selanjutnya oper bis ke arah Malang dan turun di terminal Landungsari, ongkosnya 14 ribu/orang. Sampai di Terminal kami dijemput oleh Mas Rizka Maghfur untuk menginap di kontrakannya.

Mas Rizka mengantarkan kami ke sebuah perumahan di kawasan Joyo Grand. Jalannya rumit, naik turun, dan belokannya banyak banget. Setelah sampai dilokasi, kamipun istirahat sambil bincang-bincang (apalagi yang dibahas kalau bukan  soal bisnis) 😀

Baiklah, hari pertama kami masih belum paham daerah yang kami tinggali. Terakhir ke Malang satu tahun yang lalu, itupun cuma untuk ikut test SNMPTN. Setelah sholat Ashar, kami memutuskan untuk berkeliling di sekitar perumahan menggunakan sepeda motor. Namun apa yang terjadi, setelah naik turun melewati beberapa tanjakan dan belokan, kamipun kesasar =,=’ (bener-bener belum biasa berkendara di Gunung)

Lokasi rumah yang kami tinggali ini nampaknya juga masih cukup baru dan belum terekam di Google Map.

Sampai waktu Maghrib kami belum menemukan jalan pulang, akhirnya kami singgah untuk sholat di sebuah Masjid. Setelah sholat, dengan hati yang tenang kami mencoba untuk menyusuri kembali jalan-jalan perumahan yang rumit itu. Suasana sudah mulai gelap, tak beberapa lama ketemulah arah untuk kembali ke rumah. Sukses!

Usai makan malam dan sholat Isya’ kami masih penasaran dengan perumahan Joyo Grand ini. Akhirnya, setelah sedikit mempelajari Google Map, kamipun berangkat kembali. Kali ini, kami putuskan untuk menempuh area yang lebih jauh.

Setelah berhasil keluar dari kawasan perumahan, kami menyeberangi sebuah jalan protokol dan masuk ke area kost2an. Ternyata area itu dekat dengan kampus Universitas Brawijaya.

Muter-muter nyari alamat kost nya teman di Jalan Watugilang, kok belum ketemu juga. Karena hari sudah cukup malam, kami pun pulang.

Hari Kedua

Di hari kedua ini kami harus bisa mengekspolari Kota Malang lebih jauh lagi. Awalnya agak ragu mengingat ini adalah pertama kalinya bawa motor keliling Kota Malang. Apalagi kami ga bawa pemandu. Namun setelah semalam mempelajari Google Map, kami putuskan untuk mengunjungi rumah Bu Asnik di kawasan Perumahan Bandara Abdurrachman Saleh.

Karena Bu Asnik masih belanja hingga pukul 10 pagi, maka kami pun sarapan dulu. Bubur Ayam di Jalan Sukarno Hatta  ini menjadi pilihan. Harganya 8 ribu, sudah include sama teh tawar. Lokasinya pas di depan Taman Krida Budaya.

Setelah sarapan, waktu masih menunjukkan pukul 8 pagi. So, kami keliling dulu di jalan-jalan protokol Kota Malang. Kebetulan hari ini minggu, sehingga jalanan tidak terlalu ramai. Tak terasa, sampailah kami di Alun-Alun Malang.

Apa sih yang khas dari alun-alun Malang? Hmmm…

Alun-Alun Malang

Setelah hari sudah cukup siang, kami melanjutkan perjalanan ke rumah Bu Asnik. Sekitar hampir satu jam perjalanan, akhirnya sampailah kami di kawasan perumahan bandara tersebut. Hampir satu jam kami bersilaturahmi bersama  Pak Doni dan Bu Asnik.

Sekitar pukul 11 siang, kami berpamitan dan melanjutkan perjalanan ke arah Malang Town Square. Karena sudah masuk waktu Dzuhur, maka kami mampir dulu di salah satu Masjid dalam kampus UNIBRAW. Sempat kelimpungan sejenak karena di tempat wudhu nya sama sekali ga ada air =,=’

Setelah dikasih tau oleh satpam, kami pun wudhu di tempat lain yang telah disediakan.

Setelah sholat Dzuhur dan beristirahat sejenak, tentu saja kami lapar. Waktunya berburu kuliner yang mantap untuk makan siang. Untuk urusan ini, saya tidak mau trial and error dulu. Saya pun menghubungi Silviana untuk meminta rekomendasi tempat makan yang pas. Ia merekomendasikan “Kedai Assalamu’alaikum” dengan gado-gado dan puyuh goreng nya 🙂

Ternyata lokasi Kedai Assalamu’alaikum masih cukup jauh dari tempat kami berpijak saat itu. Karena sudah terlalu lapar, kami pun makan nasi campur di warung terdekat.

Selepas Dzuhur, perjalanan kami lanjutkan ke Malang Town Square a.k.a Matos #pengenngadem. Ga beli apa-apa sih disana, tapi beberapa buku di Gramedia sudah cukup menginspirasiku untuk menulis. Setelah hari mulai sore, kami pun pulang untuk sholat Ashar dan istirahat.

Malam harinya kami tidak terlalu banyak beraktifitas, karena esok akan membutuhkan stamina yang lebih untuk menikmati berbagai wahana ekstrim di Jatim Park.

Hari Ketiga

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, hari ini kami akan mengunjungi Jawa Timur Park 1. Setelah bersiap, kami berangkat sekitar pukul 09.30 WIB. Kebetulan rute yang kami lalui melewati Kedai Assalamu’alaikum di depan UMM. Kami pun sarapan disana.

Hmmm… cocok sama rekomendasinya Silviana. Makanan disini memang cheap and delicious 🙂 Nasi + Puyuh Goreng + Teh Hangat cuma 7 ribu, Gado-gado + teh hangat nya juga 7 ribu.

Kami sampai di lokasi Jatim Park 1 sekitar pukul 10.30 WIB. Sebelum masuk, narsis dulu ya 😛

Harga tiket masuk untuk musim liburan 60 ribu. Untuk tiket terusan (Jatim Park 1 & 2) harganya 120 ribu. Kita akan diberi sebuah gelang anti air yang dapat digunakan untuk masuk ke wahana-wahana yang ada di dalam Jatim Park.

Karena di dalam Jawa Timur Park ini ada banyak wahana ekstrim, ada sedikit saran dari saya. Bagi Anda yang belum pernah mencoba, sebaiknya memulai dari wahana yang ringan dulu untuk pemanasan. Baru kemudian beralih ke wahana yang lebih ekstrim.

Karena menurut pengalaman beberapa teman yang mencoba disini, saat mereka baru masuk, lalu langsung mencoba ke wahana yang cukup ekstrim, tubuhnya jadi kaget dan berasa mual-mual. Akhirnya sudah tidak kuat untuk mencoba permainan ekstrim yang lain.

Sebuah kesalahan yang saya lakukan adalah saat naik Tornado, saya lupa meninggalkan kunci motor di Loker. Setelah diatas, saya baru sadar kalau masih ada kunci di saku celana saya. Beberapa saat setelah dibalik dan diputar-putar sama si Tornado, kunci itupun terjatuh. Untungnya sempat ditahan dengan kaki lalu dilempar ke tanah lapang oleh adik saya. Kalau kunci itu sampai masuk ke mesin Tornado, ga bisa bayangin deh paniknya saya =,=’

Setelah seharian puas dilempar, dibanting, hingga dibalik-balik sama berbagai permainan di Jatim Park, kami pun keluar dari taman wisata yang mengasyikan itu sekitar pukul 16.00 WIB.

Setelah sholat Ashar, kami masih penasaran dengan Alun-Alun Batu yang kata teman-teman recommended untuk dikunjungi. Setelah tanya sana sini, akhirnya sampailah kami di pusat kota wisata itu. Ternyata suasana disana memang cukup ramai.

Perhatian saya tertuju pada sebuah tulisan “Susu Pasteurisasi”. Sepertinya itu minuman khas Batu. Setelah SMS dan tanya sana sini, akhirnya saya menemukan Kedai yang menjual Susu Pasteurisasi tersebut. Inilah pertama kali saya membeli dan merasakan susu sapi murni 😀 (rasanya agak asam ternyata)

Setelah Sholat Maghrib, kami makan malam sebentar lalu turun kembali ke Malang.

Hari Keempat

Tak banyak cerita di hari keempat ini, yang pasti saat kami membeli sarapan di pagi hari, dan saya memesan lontong tahu pedas, Ibu-ibu yang jual memberikan 7 buah lombok disana. Walhasil, lidah kami benar-benar serasa terbakar :O

Setelah istirahat, sore harinya kami pulang kembali ke Nganjuk. Dalam liburan kali ini, juga menghasilkan beberapa kesepakatan kerjasama antara saya dan Mas Rizka. Semoga kerjasama ini nanti membuahkan hasil yang maksimal dan Sukses Luar Biasa…!!! Salam Olahraga! #ehh.

Akhirnya, liburan kali ini kami tutup dengan ucapan:

ALHAMDULILLAHIROBBIL’ALAMIIIN 😀

Thanks to Rizka Maghfur yang sudah jadi SPONSOR UTAMA kali ini! (berikut Mas Ajun, Mas Fida, Mas Oscar, dkk.). Thanks juga kpd Pak Muhammad Yusuf Al Faruq & Bu Asnik Ummu Hana yang sudah memberikan suguhan pada kunjungan kami dihari kedua, Silviana Apple yg sudah nunjukin Kedai Assalamu’alaikum sebagai tempat makan yg RECOMMENDED!, Pak Sopir, Kernet, Satpam, dan orang2 yg saya kami tanyai dijalan saat kami kesasar, serta semua pihak yg telah mendukung terselenggaranya liburan kali ini. Semoga Alloh membalas jasa2 Panjenengan semua ^_^

Oh ya, tak lupa juga buat Luvena Alvey yang blm berhasil menunjukkan jalan ke kostnya Irvan Galantino =,=’, Roulette Rulet Fauza yg tiba2 ga jadi ke Jatim Park bareng, Laila Fitria yg blm bisa kuhubungi (semoga Ibumu segera sehat)…

Semoga lain waktu kita bisa berjumpa ya…

29 thoughts on “4 Hari Liburan Maksimal di Batu dan Malang”

  1. panjang sekali acara jalan2nya mas, mantaps dah ke malang bukanya banyak blogger disana harusnya kopdaran tuh hehe.
    permainanya hamoir sama kaya di dufan yah mas tapi seruan mana yah?

    Reply
    • Saya juga udah Kopdar sama 2 orang Blogger Bang… (Bu Asnik dan Pak Doni)
      Untuk permainan yang pasti lebih murah di Jatim Park (just 60.000 for holiday) 😀

      Reply
  2. Wah, marai pengen nang Malang wae. Aku wes suwe ra mrono.
    Terakhir 6 tahun lalu, sekarang temen-temenku udah ga ada disana lagi. 😀

    Reply
  3. kangeeeenn malaaang 🙁 abis baca blog mu mas jadi pengen kesana tauu. pengen ke kepanjen juga ke tempat mbah ku bhahha tapi apa daya disini lagi banjir jadi susah deh *curhat* 😀 mohon doa nya yaa biar bisa kesana lagi amiin o:)

    Reply
  4. Kota malang memang memiliki banyak tempat wisata.. wisatawan yg akan berlibur disana pasti ada juga yg kebingungan cari hotel murah di malang..

    Reply

Leave a Comment