Menjelang akhir tahun 2012 ini saya mendapat ujian yang bikin kantong kempes. Benar-benar tak disangka. Berawal dari sebuah engsel yang sakit saat mengunyah, ternyata diketahui ada kelainan pada 2 gigi geraham saya.
Beberapa dokter sudah saya kunjungi. Semua menyarankan untuk mencabut kedua gigi yang tumbuh tidak normal tersebut. Karena posisinya yang sulit, dokter gigi pun tidak berani melakukannya. Akhirnya berujung pada proses operasi yang harus dilakukan oleh Spesialis Bedah Mulut.Saya sudah menceritakan pengalaman ini secara lengkap dalam 3 postingan: Dislokasi Engsel, Engsel Mulut Berbunyi Saat Mengunyah, Hasil Diagnosa Mereka Tetap Menganjurkan Untuk Operasi, dan Menjalani Operasi Gigi Miring.
Pengalaman ini membuat saya semakin sadar bahwa kesehatan adalah sesuatu yang sangat mahal, bahkan tidak terbeli. Maka, bersyukur adalah harga mutlak yang harus kita lakukan. Salah satunya adalah dengan menggunakan kesehatan ini secara maksimal untuk melakukan kebaikan.
Tidak ada yang tahu sampai kapan kita mendapat kesempatan untuk sehat. Maka, marilah kita pergunakan kesempatan sekarang ini dengan sebaik-baiknya agar tidak menyesal dikemudian hari.
kalo aku rahangku yg dislokasi.. tapi gapopo saya menjalani saja toh nggak sakit kok. jadi bukan penyakit. cuman masalah kebiasaan saja. hoho
Memang tidak semua kasus dislokasi engsel menimbulkan masalah Mas, tergantung bentuk/ukuran rahang e juga… 🙂
Nek nggonku wingi sampe loro gawe mangap eg…
wah sabar mas….nek sakit gigi emang sungguh menyakitkan.
kira2 saat ini bagaimana mas apa sudah sembuh ? semoga saja sudah tidak apa..
semoga anda selalu sehat..
benar sekali mas, bersyukur merupakan langkah terbaik karena kita d ciptakan dengan kesempurnaan, di beri kesehatan untuk di jaga..