Dalam Bahasa Jawa, bojo artinya Istri, bojo artinya juga Suami.
Bojo adalah istilah ngoko atau bahasa jawa kasar dari pasangan hidup (istri/suami). Istilah bojo digunakan untuk percakapan antar teman sebaya atau yang berusia di bawah kita.
Sedangkan istilah yang dipakai ketika berbicara dengan orang yang kita hormati atau berusia lebih tua dari kita, menggunakan kata Garwo yang artinya juga Suami/Istri.
Huruf ‘O’ pada kata Bojo dibaca seperti kata Toko.
Sedangkan huruf ‘O’ pada kata Garwo dibaca seperti pada kata Tol.
Maka, untuk menyebut Istriku dalam bahasa jawa kasar ialah Bojoku, sementara jawa alus (kromo inggil) nya adalah Garwo Kulo.
[Sekilas Renungan]
“Bojo”, Orang Jawa pasti kenal istilah ini. Tapi ternyata “bojo” di zaman sekarang ini tidak cuma Istri lho!
Di zaman yang sudah terlalu bebas ini, ternyata remaja semakin berani untuk berinovasi. Tidak saja inovasi dalam kebaikan saja, dalam hal buruk (pacaran) pun sudah demikian majunya. Berbagai gaya hidup dan pergaulan yang semakin bebas membuat kontrol terhadap remaja ini semakin longgar.
Kawan, apa jadinya kalau seseorang yang belum nikah dan belum ada ikatan apa-apa selain cuma kata I Love You sudah menyebut lawan jenisnya dengan sebutan “bojo”? Fenomena inilah yang kini banyak terjadi. Mereka memberikan istilah kepada pacarnya dengan istilah “bojo”.
Kalau sudah begini lalu apa bedanya antara nikah atau belum? Apa kita mulai tidak menghargai arti pernikahan? Apa kita menganggap Pernikahan sebagai suatu formalitas biasa? Atau mungkin sudah tidak mengindahkan norma-norma Sosial dan Agama? Naudzubillah min Dzaalik.