Derita Palestina, Cobaan bagi kita

Tadi malam saat aku chatting, ada seorang sahabat yang menceritakan masa lalunya. Dia pernah melihat video amatir tentang kekejaman tentara Israel terhadap warga Palestina. Dalam video amatir itu sahabatku mengatakan ada Seorang Jihadiyah dengan wajah tersenyum penuh kedamaian dibalik Jilbab hitam yang dikenakannya yang tidak sepadan dengan luka yang ada di sekujur tubuhnya, dan wajah teduh yang semula dikira masih hidup itu ternyata sudah tidak bernyawa lagi. Juga di ceritakan Seorang anak kecil yang melempari Tank Israel dengan kerikil-kerikil kecil, dia tidak takut hingga seorang tentara Israel keluar dan menembakinya.

Saudaraku, cobaan yang menerpa Saudara kita di Palestina sebenarnya juga merupakan cobaan bagi kita. Bagaimana dengan kesedihan yang menimpa Saudara kita itu kita dapat membantu mereka. Menyumbang dan mendo’akan mereka yang sedang dilanda kesedihan dan kesukaran dalam hidupnya.

Allah juga mencoba kita bagaimana kita bersyukur dengan keadaan – keadaan damai yang kita nikmati di negeri ini. Saudara kita disana untuk keluar rumah saja selalu dihantui dengan kematian yang dapat menyergap mereka sewaktu-waktu, sedang kita disini dapat pergi kemana saja dengan tenang hingga lupa akan kematian yang waktunya tidak dapat dimundurkan walau sedetik.

Jika kita hari ini masih bisa sarapan bersama keluarga, marilah kita ingat bahwa saudara kita di Palestina banyak yang tidak lengkap keluarganya menjelang pagi ini.

Jika kita masih bisa bersenda gurau dengan saudara dan keluarga, ingatlah saudara kita yang belum mengetahui keadaan keluarga mereka yang hilang dalam perang.

Jadi, marilah kita menjadi pribadi yang saling mengasihi. Marilah kita melebihkan doa dan bantuan bagi saudara-saudara kita yang terpedihkan hatinya, tercabik-cabik kehidupannya. Agar mereka dapat bangkit dan berjuang untuk mencapai kedamaian-kedamaian seperti yang kita alami.

Dibawah ini adalah sepenggal kisah seorang anak kecil Palestina yang bernama Ahmad, kisah ini aku translate dari artikel aslinya dalam bentuk video slide show dari you tube.

Aku adalah seorang Anak kecil yang diberi Nama Ahmad.
Aku Berumur 6 Tahun dan ingin berbagi cerita tentang perjalanan kehidupanku kepadamu.
Aku tahu bahwa aku tidak akan mencapai umur 7 tahun
Namun tidak ada yg dapat aku perbuat sebagai kakak
Aku tahu aku aku akan meninggal segera, tapi pertanyaannya adalah bagaimana?
Apakah mereka akan datang pada malam hari ketika aku berbaring di tempat tidurku dan menghancurkan rumahku?

Atau akankah Ibuku membawakanku beberapa makanan? Aku tahu pada suatu saat nanti aku tak akan dapat kembali ke rumah.
Ibuku tak akan mendapat makanan, Beliau hanya akan menjumpai Ahmad-ahmad yang lain yang dingin, kecil, dan menjadi jenazah yang berlumuran darah.

Aku hanya bermaksud untuk pergi mengunjungi nenek dengan ayahku…
Mereka akan menembaki hatiku yang kecil ini…
Mereka akan berkata bahwa umur panjangku hanya omong kosong…
Dan tubuh kecilku akan beristirahat di makam kecilku dengan Ahmad-Ahmad yang lain…

Setiap hari, aku menunggu ayah untuk pulang ke rumah… tapi Ibu selalu mengatakan kepadaku kalau Ayah pergi untuk perjalanan yang lama…
Ibuku juga pernah berkata kepadaku untuk jangan pernah menunggunya ketika dia sedang keluar…
Dia berkata bahwa dia juga dapat pergi untuk waktu yang lama dan tak akan pernah pulang… Dia memintaku untuk memaafkan segala kesalahan yang telah dia perbuat selama ini…
Setiap pagi sebelum aku berangkat Sekolah, Ibuku mengingatkanku bahwa dengan suatu sebab Dia dan Aku akan menjumpai perjalanan panjang, disana terdapat tempat indah yang akan mempertemukan aku dan Ibuku…Dia juga mengatakan kepada ku bahwa Amhad-ahmad kecil lain yang sudah terlebih dahulu meinggalkan tempat ini untuk menuju ke tempat yang indah itu akan menjadi malaikat-malaikat…
Dia mengatakan kepadaku agar tidak takut bila aku yang pergi terlebih dahulu…

Ibuku tidak tahu kalau aku mengetahui kekejaman orang-orang yang telah melukai Pamanku Imad, Saudara perempuanku Maria, tetanggaku Ali, Dan semua orang yang aku kenal…
Aku akan memendamnya dalam hati dan tidak akan pernah menceritakannya pada Ibuku…
Dia mengira aku seperti Kevin,, Julien, dan Benyamin… tapi aku tahu, aku tidak seperti mereka…
Aku hanya Ahmad Kecil dari Palestina…

Dibawah ini ingin aku sertakan sebuah lagu pendek dari Palestina yang dinyanyikan seorang anak kecil yang lugu. Nadanya begitu menyentuh meski sebenarnya diriku tidak tahu artinya.

Anak selugu itu, dapat dibayangkan apabila harus berhadapan dengan tank-tank besar dan senapan yang siap menghujani badan mereka yang kecil dengan peluru-peluru tentara biadab. Tapi mereka adalah anak pemberani, berani melawan kekejaman Israel walau hanya dengan segenggam kerikil. Karena mereka yakin, Allah pelindung mereka.

7 thoughts on “Derita Palestina, Cobaan bagi kita”

  1. Huufh . . . B0dohnya diri niy jika terus menan9is mendengar cerita mereka, tanpa ada usaha yg suatu saat berarti ba9i mereka.
    Israel dan sekutu uda siap dg gudang senjata mereka ( search g0ogle : area51) !!!
    Yang q harapkan dari diri q, yaitu q mampu menciptakan senjata bi0lo9is, dg peluru berupa ayat2 ALLAH, dg smangat para pejuang yg syahid, serta baja yg berlafalkan ALLAH akan menjadi tameng diriku kelak. . .

    Reply
  2. @Piasa: Do’a adalah senjata orang Mukmin, jangan remehkan Do’a. Do’a kita pasti dikabulkan. Kita harus berdo’a buat mereka… :m:

    @Jidat: Iya… :l:

    @Mas ndop: Mantav Jaya! Pean pancen ganteng og Mas… :f:

    @sewa mobil: Kita bisa kuat dengan Ridho Allah…

    @technosurvivor: Mugo-mugo iso… wes pengen bacok sirahe wong Israel wi… :e: ALLAHU AKBAR!!!

    Reply
  3. I appreciate your bright point in this prescription article. Great work!jewelry has become the hot fashion in the modern trend.

    Reply

Leave a Reply to technosurvivor Cancel reply