Semester III memang telah berlalu, namun tugas final project multimedia masih memberi kesan yang hangat dalam ingatan. Di Semester III ini kami mahasiswa Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta mendapat tugas membuat 3 macam karya, yaitu Iklan TV Commercial, Video Clip, dan Indie Movie.
Tugas yang pertama kali kami kerjakan yaitu membuat Iklan TV Commercial (TVC). Tugas ini kami kerjakan beberapa bulan yang lalu secara berkelompok. 1 kelompok maksimal 8 orang. Saat itu kami benar-benar masih newbie di bidang multimedia. Dan untuk tugas pertama ini saya ditunjuk menjadi koordinator kelompok.
Tanpa pengalaman, skill pas-pas an, dan berbekal alat pinjaman, saya pun berusaha mengajak teman satu kelompok untuk berdiskusi. Ternyata mereka juga sama-sama belum memiliki pengalaman untuk mengerjakan tugas ini.
Teringat akan usaha yang saya jalankan yaitu Kaos Fotografi, saya pun berinisiatif untuk mengangkat produk fashion ini dalam iklan yang akan kami buat. Setelah semua anggota setuju, saya memilih produk mana saja yang akan ditampilkan.
Sampai disini kami pun bingung harus mulai darimana. Untuk bikin script maupun storyboard juga belum punya gambaran sama sekali. Akhirnya kami memutuskan untuk ‘take action’ langsung di lapangan.
Kami memilih Benteng Vredeburg sebagai lokasi syuting, dan selama tinggal di Jogja ini adalah pertama kalinya saya datang ke tempat ini.
Ternyata sampai di lokasi, kami benar-benar bingung mau melakukan apa. Bahkan, kami juga baru belajar bagaimana cara merekam dengan kamera DSLR itu. Kebetulan saat itu ada Mas Cendhika dan kawan-kawannya yang sedang dapat order untuk motret katalog hijab. Akhirnya kami pun mengamati dulu bagaimana cara mereka mengambil gambar.
Setelah mendapat beberapa inspirasi, kami mencoba untuk melakukan take dengan produk TeeShoot Kaos Fotografi yang kami kenakan. Semuanya spontanitas dan tanpa perencanaan yang matang. Setelah hari mulai sore, kami pun mengakhiri acara hari pertama ini dengan foto-foto.
Esoknya, setelah kami lihat beberapa video hasil shoot di hari pertama, kami pun mengambil kesimpulan bahwa hasilnya memang cukup ‘remuk’. Hehehe…
Namun, dari pengalaman itu kami mulai memiliki gambaran untuk membuat storyboard. Dengan penuh semangat, kami pun browsing dan mencari contoh-contoh storyboard di internet. Berbekal sistem ATM (amati, tiru, modifikasi) akhirnya jadilah sebuah storyboard pertama kami.
Hari berikutnya kami take. Kali ini lebih fokus dan terarah. Dengan waktu hanya setengah hari, kami sudah menyelesaikan seluruh take yang diperlukan. Selanjutnya tinggal editing, membuat opening dan closing iklannya.
Namun ternyata masalah tidak berakhir sampai disini. Beberapa hari berikutnya, kami mengalami masalah demi masalah dalam editing. Bukan hanya laptop yang digunakan yang tersendat-sendat, tapi juga kemampuan teknis yang kami miliki benar-benar terbatas.
Singkat cerita, setelah berkonsultasi dengan beberapa teman, akhirnya jadilah video iklan TVC kami: