Miftahur.com

Liburan Maksimal Bersama Ndovacation On Jogja Part 2

Setelah Keliling Malioboro dan Mengunjungi Kraton Jogja, esoknya Mas Ndop sebenarnya berencana untuk mengunjungi Candi Prambanan bersama Mas Gatot & Mas Iwan. Namun entah kenapa rencana itu masih gagal, dan mereka beralih mengunjungi Taman Sari.

Selesai kuliah, sore harinya saya ikut Mas Iwan bersama Ndovacation berkunjung ke Candi Borobudur. Kami memang agak sore berangkatnya karena Mas Gatot harus menyewa sepeda motor dulu.

Akhirnya setelah Sholat Ashar kami berangkat ke Borobudur. Dalam perjalanan ke Borobudur, saya di bonceng Mas Iwan sementara Mas Ndop di bonceng Mas Gatot. Ditengah perjalanan Mas Gatot mempercepat laju motornya hingga Mas Iwan dan saya tak dapat menyusul mereka.

Namun, anehnya ketika sampai di lokasi Candi Borobudur, mereka berdua justru tidak tampak. Saya pun berusaha menghubungi via SMS dan telepon. Namun beberapa kali menelpon tetap tak ada jawaban dari Mas Ndop. Saat kami mau menuju loket, ehhh ternyata sudah tutup (emang belum diridhoi untuk masuk ke Candi Borobudur nih…)

Melihat gelagat tak maksimal ini, Mas Iwan pun menduga kalau mereka pasti kebablasan sampai Kota Magelang. Wahhh, padahal Kota Magelang sama Candi Borobudur itu jaraknya jauh banget lho. Walhasil, daripada diam saja menunggu, kami pun membeli Gorengan Asolole 😀

Namun tidak beberapa lama gerimis mulai turun. Kami berdua akhirnya memutuskan untuk hengkang dari tempat tersebut. Beruntung, saat dipejalanan kami berpapasan sama Mas Ndop dan Mas Gatot.

Setelah merenungi kegagalan kami melihat Candi Borobudur, kami pun memutuskan untuk kembali. Dalam perjalanan kembali ke kost, Mas Ndop beberapa kali mengungkapkan kegelisahannya. Maklum, vectorian jenaka asal Nganjuk ini ga betah banget sama yang namanya lapar.

Namun Mas Iwan tak bisa berhenti diperjalanan karena setelah ini beliau masih punya acara lain. Akhirnya Mas Ndop dan Mas Gatot pun mampir ke kost saya.

Setelah sholat maghrib, saya mengantar kedua turis Nganjuk yang kelaparan itu untuk mencari penjual makanan yang cukup maksimal disekitar kost. Akhirnya pilihan tertuju pada makanan Nasi Goreng Daging yang alhamdulillah cukup maksimal. Menurut penilaian Mas Ndop, nasi goreng daging itu dapat nilai A++ (penjualnya tau ga ya 😀 )

Setelah puas mengisi perut, Mas Gatot pun minta izin untuk pulang duluan ke Nganjuk karena esoknya harus menemui seseorang. Setelah agak malam, saya pun mengantar Mas Gatot ke Janti untuk naik Bus. Sementara Mas Ndop masih di kost saya bersama Nug yang juga datang kesana.

Karena Mas Ndop belum puas liburan di Jogja, maka tentu beliau membutuhkan guide. Akhirnya Blogger fenomenal asal Nganjuk itupun membuat sebuah sayembara via jejaring sosial sebagai berikut:

Status FB nya Mas Ndop

Setelah mengantar Mas Gatot, sesuatu yang bikin galau pun terjadi. Ditengah jalan dekat kost saya ada kecelakaan. Orang-orang pada emosi, yang nabrak cuma bisa merintih di atas mobil pick up. Ah, mending langsung pulang aja ke kost.

Namun sesampai di depan kost saya baru tersadar kalau HP & kunci kost saya tertinggal di kamar. Diatas jam 10 malam, pagar kost sudah dikunci. Teriak-teriak panggil Mas Ndop sama Nug yang sedang asyik berdua dikamar atas.sungguh tidak mungkin. Apalagi manjat pagar kost, sungguh sangat beresiko diteriakin orang sekitar.

Coba cari akal, saya pun menuju counter HP terdekat untuk coba menghubungi HP saya yang ada di kamar (karena saya cuma haal nomor saya sendiri). Namun usaha itu nihil, Nug & Mas Ndop ga berani mengangkat telepon yang sebenarnya dari saya tersebut. Usaha pertama gagal, tak mau menyerah saya pun menuju ke warnet terdekat dan mencoba menghubungi mereka lewat Tweet dan Mention FB.

Alhamdulillah tak beberapa lama ada respon dari Mas Ndop, bahkan Mas Iwan dan Mas Vicky juga ikut merespon. Ternyata pada saat seperti ini Blogger lebih mudah dihubungi via jejaring sosial daripada lewat HP 😛 Setelah sukses dibukakan pintu oleh Nug dan Mas Ndop, mereka berdua pun berpamitan pulang. Malam ini Mas Ndop menginap di kost nya Nug.

Exit mobile version