Angka nol di temukan sekitar tahun 498 Masehi. Penemu angka nol adalah Aryabhata (di India). Kala itu angka nol masih digunakan sebagai simbol. Ada pula sebagian ahli yang berpendapat bahwa penemu angka NOL adalah “bapak al jabar” : Abu Ja’far Muhammad bin Musa Al Khawarizmi.
Sedangkan untuk penggunaan angka nol seperti yang digunakan sekarang ini (dalam desimal dan sebagai angka, bukan simbol), dimulai dalam buku Brahmagupta berjudul “Brahmasputha Siddhanta“.
Dari sinilah hukum-hukum mengenai angka nol ini dinyatakan, misalnya :
- Angka nol ditambah angka negatif (-) hasilnya angka negatif (-)
- Angka nol ditambah angka positif (+) hasilnya angka positif (+)
- Angka nol ditambah nol hasilnya nol
- Angka positif (+) ditambah angka negatif (-) hasilnya adalah selisihnya, kalau kedua angka itu sama, hasilnya adalah nol.
- dll.
Sebagian masyarakat ada yang masih kontroversial, yang tak sama dengan yang digunakan sekarang, khususnya dalam hal pembagian angka dengan nol (untuk saat ini pendapat yang sering dipakai adalah: x/0 = tak terdefinisi)
Pada tahun 773 Masehi, karya-karya orang India ini diterjemahkan dan disebarkan dari India ke China dan negara-negara Islam.