Miftahur.com

Perjalanan Pertama Ke Barat

Perjalanan Pertama Ke Barat? apa mau mengambil kitab suci ya? Ah, emangnya diriku ini Sun Go Kong.

Kamis, 9 Juli 2009 pagi, mungkin sekitar jam 7.30 kami (Aku dan Bapak ku) berangkat dengan pelan tapi paasti 😀 . Ini menjadi perjalanan terjauh yang pernah aku tempuh menggunakan Sepeda Motor, mungkin perjalanan ke Madiun naik motor seperti ini sudah menjadi hal yang biasa saat ini. Tapi, yang berbeda adalah diriku yang belum mengerti sama sekali daerah Barat Kota Nganjuk (ih, kuper banget sih loe… ), ya itulah Miftahur.

Selama ini aku hanya ke timur dan ketimur melulu, kalau di tanya jalan ke Surabaya aku sudah bisa menjawabnya. Daerah Jombang, Kediri, Pare dan sekitarnya mungkin sudah cukup akrab bagiku. Dan, mulai baratnya Nganjuk ke barat inilah yang baru aku ketahui.

Tak disangka kalau disana banyak sekali hutan, jalan-jalan serasa sempit (sebenarnya sih memang sempit). Berkali-kali kami harus merepet ke pinggir sampai hampir turun ke tanah hanya gara-gara bus atau truk yang menyalip atau simpangan di sebelah kami. Walaupun keluarga kami bukan tipe pembalap yang suka naik motor dengan kecepatan tinggi, namun darah ini rasanya berdesir kala jarak antara kaca spion motor dan badan Bus hanya sekitar sejengkal telapak tangan.

Aku baru tahu yang namanya Saradan, Caruban, Balerejo hingga Madiun. Untuk apa jauh-jauh ke sini? Yang jelas bukan untuk Kopdar atau Liburan. Sahabat pasti tahu banner botol yang berjalan – jalan di bawah, mungkin ada ga’ jelas botol apa yang dimaksud? dan mau di buat apa? Itulah pekerjaannya Bapak ku. Bisnis Jual Beli segala macam Botol (tentunya yang terbuat dari beling/kaca), botol ini nantinya di daur ulang di pabriknya atau ada yang digunakan untuk home industri para penjual madu, jamu, dll. Dan di Madiun inilah rencananya Bapak ku akan mengembangkan sayap bisnisnya. Bukan untuk buka cabang, tapi mencari pelanggan atau relasi.

Memang tidak mudah mengembangkan usaha dengan modal yang terbatas, mengingat trauma kebangkrutan yang pernah di alami Bapak ku hingga harus menjual mobilnya bahkan sampai harus mempunyai hutang.

Sebenarnya perjalanan indah ini pengennya aku abadikan, namun sayang sekali diriku ini belum punya kamera. Maaf ya kawan-kawan 😀 .

Selama keberangkatan, walaupun pake’ jaket yang tebal diriku masih saja menggigil kedinginan. Memang sejak mandi dari rumah sampai perjalanan, bahkan mungkin sampai ke tempat tujuan hawa dingin yang kurasakan seakan berlebih. Suhu yang beda dan lebih dingin dari biasanya ini membuatku pusing, badan serasa greges2. Alhamdulillah di rumah saudaraku di Pagotan kami mendapat teh dan kopi panas yang tentunya melegakan dan mengurangi pusing yang kurasakan.

Perjalanan mencari relasi membuahkan hasil, akhirnya ada juga yang cocok. Setelah berdiskusi beberapa saat lamanya, kami pulang. Lagi-lagi rasa pusing dan greges2 ini menghantui diriku. Kami mampir di Masjid untuk sholat, disinilah aku istirahat dan berusaha menenangkan diri. Setelah agak enakan kami pun meneruskan perjalanan pulang.

Ah, sebenarnya banyak sekali hal yang jarang aku lihat di jalan raya, seperti tenda-tenda perkemahan di hutan, jalan yang naik turun dan berliku-liku, rumah-rumah yang jarang, dan berbagai keadaan yang sungguh lain dari lingkungan sekitarku. Tapi apa mau dikata, keinginan untuk mengabadikan hal-hal tersebut masih harus di tahan. Yang jelas kami sampai di rumah dengan selamat.

Perjalanan ini membuka cakrawala baru di dunia Baratnya Kabupaten Nganjuk bagi diriku, dan mungkin suatu saat nanti kalau ada kesempatan Kopdar dengan sahabat blogger di daerah sana, aku sudah tak bingung lagi 😀

Info:

Miftahur sering mencari lagu di Internet dengan mengetikkan liriknya, misal reff nya karena itu yg gampang diingat. Dan hal ini selalu berhasil saat Miftahur belum tahu sama sekali apa judul lagu yang di carinya.

Exit mobile version