Masih dalam rangka Kunjungan Bisnis ke Warung Emak Nyoooss. Disana kami juga berkesempatan untuk bertemu dengan Mas Anang dan mendapatkan cerita tentang suka dukanya dalam memulai usaha hingga beromset milyaran seperti sekarang.
Bagi kalangan muda yang suka belanja di Distro tentu mengenal brand yang bernama SEEPHYLLIZ. Nah, salah satu aktor atau Owner dari usaha ini adalah Mas Anang. Ia memulai usahanya sekitar 7 tahun yang lalu dari kost-kostan.
Mas Anang memulai usaha yang awalnya ia katakan ‘main-main’ ini dengan patungan modal bersama teman-temannya. Ia menyebutkan saat itu mereka patungan masing-masing 500ribu/orang. Merekapun membuat desain hingga membikin kaos, lalu memasarkannya ke teman-teman terdekatnya.
Menanggapi respon yang positif, ia pun terus asyik menambah desain dan meningkatkan produksi. Saat itu Mas Anang dan kawan-kawannya rela untuk tidak mengambil laba dari usaha yang mereka jalani tersebut. Kerja keras, cari bahan kaso sana-sini, kehujanan, capek, dll. mereka jalani dengan Happy. Sampai akhirnya usahanya semakin besar dan bisa memiliki sebuah distro.
Kini usaha Mas Anang telah merambah ke tingkat nasional. Berbagai promosi ia lakukan secara besar-besaran. Mulai dari pemasangan pamflet di seluruh penjuru Kota Yogya, penyesuaian konsep toko pada event-event tertentu, midnight sale, hingga menggandeng para artis untuk turut memakai dan mempromosikan produk SEEPHYLLIZ.
Tentu saja tak sedikit uang yang ia keluarkan untuk membangun brand tersebut. Namun, hasil yang ia peroleh dalam jangka panjang tentu lebih besar dari modal yang ia keluarkan. Para anak muda tentu bangga jika memakai produk yang pernah dipakai oleh Putri Titian, Farah Quinn, Ariel, dll. Dan itu semua kini telah didapatkan oleh SEEPHYLLIZ.
Setiap bulan, tak kurang dari 60 desain baru mereka bikin. Setiap desainnya minimal dibuat sejumlah 100 kaos. Dapat dibayangkan jika rata-rata harga kaosnya kisaran 80 ribu keatas, berapa omset yang mereka peroleh tiap bulan?
Namun, dibalik omsetnya SEEPHYLLIZ yang telah mencapai milyaran. Mas Anang juga sempat di tipu oleh seorang rekannya yang mengirimkan giro kosong senilai 1,5 M. Tak hanya itu, beberapa masalah lain juga menyebabkan Mas Anang mengalami kerugian hingga beberapa Milyar. Untungnya kerugian itu masih dapat ditutup dengan laba dari omsetnya.
Sekarang, Mas Anang mulai mengatur ulang sistem di perusahaannya secara ketat dan serius. Dengan lebih dari 100 orang karyawan dari karakter yang berbeda-beda, tentu manajemennya tidak bisa main-main.
Selain itu, Mas Anang juga mulai mengkoreksi diri dari kerugian-kerugian besar yang dialaminya selama ini. Kini ia belajar kepada Mas Very untuk menerapkan Spiritual Company dalam usahanya maupun dalam kehidupannya sehari-hari. Seperti memperbaiki Sholat dengan lebih disiplin, Sedekah, Pengajian, dll. Semoga dengan itu usaha Mas Anang bisa semakin berkah dan sukses!