Untuk Teman-Teman Yang Akan Mengikuti UAN (Ujian Akhir Nasional)

Mulai minggu depan akan menjadi minggu-minggu yang mendebarkan bagi adik-adik yang akan mengikuti UAN (Ujian Akhir Nasional). Khususnya bagi adik-adik dari SMA, UAN (Ujian Akhir Nasional) ini adalah penentu sekaligus tolok ukur dari hasil belajar teman-teman selama 3 tahun.

Sebagaimana yang saya rasakan dulu, tentu harapan untuk lulus dengan nilai memuaskan sangat besar. Maka lakukanlah yang terbaik! Semoga Alloh membimbing dan memudahkan teman-teman dalam mengerjakan soal-soal UAN (Ujian Akhir Nasional) 🙂

Namun, lulus dari UAN (Ujian Akhir Nasional) bukanlah akhir dari perjuangan. Justru sejak kelulusan itu nanti akan dimulai perjuangan baru yang lebih serius. Teman-teman harus mengambil keputusan untuk masa depan kalian. Apakah ingin bekerja, kuliah, atau bahkan ada yang ingin menikah 😀 Yang pasti, jangan pernah mengambil keputusan untuk ‘nganggur dulu’. Karena itu akan sangat merugikan waktu, umur, dan momentum kalian.

Bagi yang ingin kuliah, pesan dari saya adalah jangan pernah mengorbankan jurusan yang kalian minati hanya untuk mengejar kuliah di kampus ternama. Bagi teman-teman yang memiliki keinginan untuk kuliah di kampus-kampus ternama seperti UI, UGM, ITS, ITB, UB, dll. itu adalah hal yang baik. Namun jangan sampai teman-teman rela untuk masuk ke jurusan yang tidak disukai hanya karena ingin kuliah di tempat idaman kalian.

Mungkin ada yang berpendapat, “ah, apapun jurusannya kalau ditekuni dengan serius nanti juga akan sukses”. Pernyataan ini memang benar. Namun, pertanyaannya adalah apakah teman-teman bisa terus serius jika jurusan yang teman-teman pilih itu tidak sesuai minat dan bakat?

Yang perlu teman-teman ketahui, di dunia kuliah nanti akan banyak sekali godaan. Banyak sekali komunitas dari berbagai bidang bertebaran di kampus maupun di luar kampus. Jika, teman-teman memiliki minat/hobi pada suatu bidang, pasti kalian akan tertarik untuk bergabung di komunitas bidang tersebut.

Beberapa kasus yang sering terjadi adalah, mereka yang kuliah di jurusan yang bukan menjadi minat mereka akan cenderung lebih aktif di komunitas dalam bidang yang mereka sukai. Akibatnya, kuliah pelan-pelan ditinggal demi hobi yang mereka sukai. Bahkan ada yang berhenti kuliah di tengah jalan. Kalaupun mereka lulus, sebagian besar menjadi pengangguran karena tidak mempunyai kemampuan yang cukup di jurusan mereka. Tentu saja hal ini sangat disayangkan bukan?

Berlawanan dengan mereka yang salah memilih jurusan itu, justru banyak saya temui kakak-kakak yang sukses dari kampus swasta, atau bahkan kampus kecil yang tak setenar kampus-kampus yang lain. Mereka kuliah di jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. Mereka dapat menyalurkan kemampuannya disana secara maksimal. Kuliah dan hobi saling mendukung. Sehingga mereka dapat memberikan yang terbaik dibidangnya.

Satu lagi pesan terakhir saya, bahwa kuliah di jurusan yang tidak diminati itu akan sangat menyiksa. Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai passion itu akan terasa berat dan butuh perjuangan keras untuk bisa betah dan berhasil. Hal ini dialami juga oleh teman saya yang terpaksa berhenti kuliah setelah stress selama 7 tahun kuliah ga lulus-lulus.

Maka, prioritaskanlah jurusan Anda 🙂

Leave a Comment