Nampaknya perkembangan ekonomi di Kabupaten Nganjuk kini semakin membaik. Berbagai pembangunan terjadi dimana-mana. Termasuk dibukanya pabrik textil Lotus dan pembangunan pabrik sepatu.
Namun apakah benar ekonomi di Nganjuk telah berkembang?
Kali ini kita akan membahasnya dari kacamata masyarakat akar rumput Kota Angin tercinta.
Mr. X: “Sebagai masyarakat asli Nganjuk, bagaimana Anda melihat perkembangan ekonomi disekitar Anda?”
Miftah: “Yang saya lihat, daya beli masyarakat disini semakin meningkat, toko-toko semakin banyak dan ramai, jumlah kendaraan di jalan juga semakin banyak”
Mr. X: “Menurut Anda apakah itu menjadi pertanda baik?”
Miftah: “Tentu saja, jika kita amati saat ini, khususnya di wilayah Kertosono dan Warujayeng yang menjadi sentra ekonomi terdekat dari tempat saya, pasar dan toko-toko disana setiap hari ramai dengan pembeli. Bahkan 1 toko bisa memiliki beberapa cabang di wilayah yang berdekatan. Hal ini membuat lapangan kerja terbuka semakin banyak untuk penduduk sekitar”
Mr. X: “Seberapa tinggikah tingkat perkembangan ekonomi yang Anda lihat itu?”
Miftah: “Hmmm… jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, tentu sekarang ini perkembangannya relatif lebih cepat ya. Dulu didaerah ini belum ada cuci motor atau bahkan laundry. Sekarang diwilayah pedesaan pun, beberapa orang buka jasa cuci motor juga laris. Yang buka laundry juga laku”.
Mr. X: “Faktor apa saja yang mendorong kecepatan perkembangan ekonomi tersebut?”
Miftah: “Sebagai masyarakat awam, yang saya lihat disini terutama keamanannya, memberi pengaruh besar pada banyaknya orang yang membuka usaha baru. Mereka melihat banyak peluang disini. Perkembangan ekonomi nasional tentu juga berpengaruh, termasuk perkembangan teknologi”.
Mr. X: “Setujukah Anda dengan berdirinya pabrik-pabrik di Kabupaten Nganjuk?”
Miftah: “Selama mereka tidak merusak alam, taat pada peraturan, dan memberi manfaat dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, bagi saya setuju saja”.
Mr. X: “Terkahir, apa harapan Anda dalam kondisi yang relatif positif ini?”
Miftah: “Harapan saya kepada Pemerintah supaya bisa mengimbangi pergerakan ekonomi masyarakatnya. Terutama masalah infrastruktur. Sekarang ini pertambahan kendaraan di Nganjuk sudah mulai membuat jalan menjadi macet. Sambil menunggu selesainya pembuatan jalan tol, perawatan jalan raya tetap harus dilakukan. Masih banyak jalanan berlubang yang cukup berbahaya dilewati banyak pengendara”.
Kurang representatif nek dirimu mbahase Warujayeng karo Kertosono trus disimpulne menjadi Nganjuk.
Nek menurutku Nganjuk kota tetep sepi.
Daerah pelosok seperti Kedungombo yo wis berkembang pesat lho Mas. Lapangan kerja baru seperti sedot WC, laundry, dan cuci motor sekarang laku disana. Pabrik tekstil iku yo dibangun diluar Warujayeng dan Kertosono.
Saya sangat mendukung dengan perkembangan Nganjuk terutama pembangunan sejumlah perusahaan dan pabrik besar di sekitar kabupaten Nganjuk, sehingga bisa meningkatkan perekonomian warga. Hayo warga Nganjuk, mumpung sekarang banyak lapangan kerja yang terbuka di daerahmu, mari bangun bersama Nganjuk tercinta ini
nganjuk banyak pejabat maling
banyak korupsi dan kalo mo masuk kerja dipabrik textil harus bayar dulu jutaan … aneh kan
Nek korupsi diana-mana kayake ada loh
menurut saya kota nganjuk sudah berkembang tapi belum maksimal dan tertinggal jauh dari kota tetangga seperti kediiri dan madiun .