Setelah Mas Anang sharing tentang usaha dan pengalamannya dalam mengelola SEEPHYLLIZ, masih di hari yang sama dalam Kunjungan Bisnis Ke Warung Emak Nyooss, ada Mas Reza yang bercerita tentang pengalamannya dalam mendirikan dan mengelola bisnis ‘Radja Laundry’.
Mas Reza ini awalnya adalah seorang Pegawai Bank BRI yang ditempatkan di cabang Brebes. Prestasi kerjanya yang bagus membuat ia naik pangkat dan memiliki penghasilan yang cukup besar waktu itu. Tak hanya itu, karena prestasinya ia juga menjadi ‘anak emas’ dari bos nya.
Meski memiliki penghasilan yang cukup besar, kejenuhan pun juga menghampiri Mas Reza. Ia mengaku capek juga bekerja tiap hari pulang malam. Bahkan hari sabtu dan minggu tetap berangkat, karena ia harus meng handle beberapa bagian sekaligus.
Dalam suatu kesempatan, Mas Reza pun mengikuti pelatihan Entrepreneur University yang diadakan oleh Pak Purdi E. Chandra. Tentu saja disini ia dikompor-kompori untuk segera resign dari pekerjaan dan mendirikan usaha sendiri.
Namun, di kelas Entrepreneur University ini ia juga menjadi orang yang cukup di favoritkan oleh teman-temannya. Mengingat Mas Reza adalah seorang pegawai Bank, ia pun menjadi rujukan teman-temannya yang menginginkan pinjaman modal secara mudah dan cepat.
Waktu pun terus berjalan, hingga Mas Reza menikah. Dalam suatu kesempatan, ia melihat di daerahnya ada peluang untuk membuat usaha Laudry. Waktu itu usaha Laundry masih belum ada didaerahnya. Namun melihat banyak teman-temannya yang sibuk dan sebagian besar adalah warga pendatang, ia pun melihat hal itu sebagai suatu prospek.
Akhirnya Mas Reza berhasil memiliki sebuah mesin cuci untuk Laundry. Ia pun berpromosi kepada teman-teman sekantornya.
Walhasil, tak disangka-sangka di hari pertama ia buka ada sekitar 100Kg cucian dari teman sekantornya. Karena belum berpengalaman, ia pun bingung untuk memanage cucian sebanyak itu. Akhirnya terjadi kesalahan-kesalahan dan ia pun menerima beberapa komplain dari teman-temannya.
Sejak saat itu Mas Reza mulai melakukan perbaikan-perbaikan dengan belajar pada orang yang lebih ahli.
Setelah menghitung-hitung pendapatan dari hasil Laundry, ia pun memutuskan untuk mengajukan resign dari Bank BRI. Namun, karena ia adalah ‘anak emas’ dari si bos dan ia berkewajiban menghandle 3 bagian sekaligus, permohonan resign nya ditolak.
Akhirnya Mas Reza tetap bekerja seperti biasa. Namun, diam-diam ia mengajari rekan-rekan dekatnya untuk mempersiapkan diri menjadi penggantinya saat ia sudah resign nanti. Setelah sukses mengajari teman-temannya, ia pun resign dari kantor.
Melihat bisnis Laundry nya semakin berkembang, nafsu serakah pun mulai menghinggapi Mas Reza. Akhirnya ia hutang berkali-kali ke bank untuk membuka cabang dimana-mana. Namun, yang terjadi selanjutnya adalah omsetnya tidak cukup untuk membayar cicilan hutangnya yang mencapai ratusan juta rupiah itu.
Berkali-kali dikejar oleh Debt Collector, ia pun menggunakan kartu kreditnya untuk menutup beberapa kekurangan tersebut. Walhasil, tak hanya hutang di bank yang menumpuk, ia pun juga harus menanggung beban hutang kartu kredit.
Pengalaman pahit itu membuatnya untuk lebih serius dalam menata manajemen dan keuangan. Hingga akhirnya pelan-pelan Mas Reza bisa membayar hutang-hutangnya.
Kini, Mas Reza juga ingin mengikuti jejak Mas Ferri untuk menjadi Makelar Sedekah. Ia pun belajar untuk mendekatkan diri kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dengan harapan usahanya bisa semakin berkah dan bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya umat.
makelar sedekah itu gimana ya…?soalnya baru tau nih